5 Kesalahan Penggunaan Stroller yang Bisa Membahayakan Bayi
TABLOIDBINTANG.COM - Stroller atau kereta dorong bayi salah satu perlengkapan wajib bagi para ibu yang memiliki bayi. Stroller bermanfaat membantu orang tua, sehingga tidak capek menggendong anak terus-menerus.
Stroller membuat Anda lebih nyaman ketika membawa bayi berjalan-jalan di mal atau di sekitar rumah, juga bermanfaat untuk menjemur bayi di pagi hari. Banyak bayi yang terlelap setelah diajak berjalan-jalan sebentar dengan stroller.
Akan tetapi jika penggunaannya tidak benar, stroller menjadi benda yang berbahaya untuk anak. Apa saja kesalahan penggunaan stroller yang dapat membahayakan anak?
Menambahkan selimut tebal
Mungkin sebagian ibu berpikir, menambahkan selimut pada anak yang berada di dalam stroller akan melindungi anak dari paparan sinar matahari yang kuat atau udara yang dingin.
Namun perlu diwaspadai, penggunaan selimut yang tebal berbahaya bagi anak. Menurut para peneliti di Swedia, meletakkan selimut—meski berbahan tipis—di dalam stroller akan meningkatkan suhu dan menghambat sirkulasi udara sehingga membuat anak berisiko terkena serangan jantung mendadak bahkan SIDS (sudden infant death syndrom atau sindrom kematian bayi mendadak), karena suhu tubuh yang terlalu panas.
“Suhu di dalam stroller akan terlalu panas, bisa seperti termos,” kata Svante Norgren, M.D., dokter spesialis anak di Rumah Sakit Anak-anak Astrid Lindgren di Stockholm kepada koran lokal Swedia, Svenska Dagbladet.
“Juga menyebabkan buruknya sirkulasi udara, lagi pula sulit melihat bayi yang ditutupi selimut,” imbuhnya. Jika tujuannya untuk menghindari paparan sinar matahari, pilihlah stroller yang berkanopi lebar di bagian atas. Sedangkan untuk melindungi anak dari udara dingin, cukup memastikan anak memakai pakaian yang cukup hangat.
Terlalu banyak benda di dalam stroller
Jika alas duduk stroller sudah empuk, tidak perlu menambahkan bantal, guling, boneka, dan aneka mainan. “Hindari meletakkan bantal dan benda-benda secara berlebihan karena akan menyulitkan anak bergerak dan menyebabkan kulit mereka sulit bernapas secara normal,” beri tahu Dr. Nechyba M.D., FAAP, dokter anak di Klinik Kesehatan Anak-anak di Raleigh, North Carolina.
Kemiringan sandaran yang tidak pas
Anda perlu pandai mengatur tingkat kemiringan sandaran stroller. Jika bayi belum bisa duduk dan mengangkat kepala dengan tegak, atur sandaran stroller pada posisi tidur. Anda bisa meningkatkan sudut kemiringan stroller seiring mantap dan kokohnya posisi duduk bayi. Bahkan ketika anak sudah bisa duduk sendiri, pengaturan sandaran tetap dibutuhkan ketika anak tidur. Merebahkan sandaran stroller ketika anak tidur akan membuat anak lebih nyaman, juga membuat tubuhnya lebih relaks dan terhindar dari pegal.
Lupa mengunci roda
Bagian kunci pada roda stroller sering kali lupa digunakan, padahal fungsinya vital. Jangan lupa (atau malas) mengunci roda stroller setiap kali Anda meninggalkan stroller dengan anak di dalamnya, bahkan jika Anda hanya meninggalkannya sekejap mata. Meninggalkan stroller dengan kondisi roda tidak terkunci membahayakan anak, karena stroller bisa meluncur jika permukaan lantai miring atau tersenggol secara tidak sengaja.
Cara membawa stroller di eskalator yang salah
Banyak orang melakukan kesalahan ketika membawa stroller menaiki dan menuruni tangga berjalan atau eskalator. Ketika menuruni eskalator, jangan pernah meletakkan stroller dengan kondisi bayi menghadap ke lantai bawah. Turuni eskalator secara terbalik dengan posisi wajahnya menghadap ke lantai atas. Caranya, pembawa stroller melangkah ke eskalator terlebih dahulu, sambil memegang stroller menghadap ke lantai atas. Jika tidak terbiasa, cara ini terlihat mengerikan, padahal aman untuk bayi. Ingin lebih aman, pilihlah lift untuk naik dan turun di dalam gedung bertingkat.
(riz)